Senin, 26 Februari 2018

Iqbaal Ramadhan dan Film Dilan 1990


Assalamualaikum..

Dalam rangka rindu nge-blog, hari ini aku mau cerita sama kalian yang kebetulan atau mungkin kejebak sampai akhirnya ketemu tulisan randomku ini.

Eh, gak random juga sih.

Jadi begini..

Aku hobi baca buku, terutama novel. Dan dari beberapa novel yang aku punya, ada satu judul yang kebetulan baru saja diangkat menjadi film layar lebar yang sukses menyedot perhatian hingga lebih dari 6 juta penonton. Dilan 1990.

Sebelum cerita tentang filmnya, aku mau sedikit cerita awal mula aku tahu novel Dilan, Film Dilan, sampai ngebet pengen nonton Dilan dan dibuat bangga sama Iqbaal yang memerankan tokoh Dilan.

Tahun lalu, sempat beberapa kali direkomendasikan teman-teman untuk baca novel Dilan. Saat itu aku sama sekali gak tertarik sama 3 novel karya Pidi Baiq itu. Gak tahu kenapa.

Sampai tiba-tiba aku dapat ebook novel Dilan seri 1 sampai 3. Gak aku baca juga.

Aku dengar Dilan 1990 akan difilmkan dengan pemeran yang masih dirahasiakan. Banyak yang bilang kalau yang akan memerankan Dilan itu Jefri Nichol, melihat adanya postingan Nichol saat itu yang sedang berpose dengan Vanesha yang memang sudah diketahui akan memerankan Milea.

Banyak juga komentar dan postingan dari netizen yang menyuarakan keantusiasan mereka terhadap rencana akan difilmkannya novel Dilan. Dan itu sukses membuat aku penasaran, seperti apa sih si Dilan itu?

Aku bukalah ebook yang sempat kusimpan dulu. Dilan 1990. Aku baca, dan kalau boleh aku katakan, aku jatuh cinta pada lembar pertama yang kubaca. Kalimat yang terasa natural dan mengalir itu sukses bikin aku senyum-senyum saat membaca kalimat per kalimat. Saat itu juga, aku bilang, "Aku harus punya novelnya.".

Ku belilah tiga-tiganya. Kubaca ulang dari buku pertama sampai ketiganya selesai. Dan rasanya mungkin sama seperti orang lain yang sudah lebih dulu jatuh cinta sama si Dilan ini, aku tak sabar menunggu filmnya tayang, yang padahal saat itu baru gosip-gosipnya saja yang terdengar.

Beberapa bulan menjelang pergantian tahun, sempat diadakan kuis untuk menebak siapa yang memerankan Dilan. Awalnya kukira Nichol, tapi melihat sosok yang wajahnya tersembunyi dibalik buku bersampul biru itu, aku kira dia bukan.



Aku tebak, itu Iqbaal. Tapi ada juga beberapa yang menebak itu Gusti Rayhan.

Dan ternyata benar, dia Iqbaal Ramadhan atau yang lebih kita kenal Iqbaal CJR.

Jujur, awalnya ragu dengan kemampuan Iqbaal memerankan sosok Dilan. Tampang Iqbaal terlalu polos untuk memerankan Dilan yang karakternya 'badboy', kupikir. Dan ternyata banyak yang berpendapat sama denganku. Aku dan mereka berpikir kalau Iqbaal kurang cocok memerankan Dilan.

Tapi tidak sedikit juga mereka yang setuju bahkan mendukung penuh. Kupikir mereka begitu karena mereka fans Iqbaal, dan gak tahu atau mungkin belum pernah baca Dilan 1990.

Ah, biarkan saja, terserah mereka. Kita tunggu saja sampai filmnya selesai, tayang, dan kita lihat berhasilkah Iqbaal memerankan Dilan.

Dan tepat pada 25 januari 2018, Dilan 1990 resmi tayang di seluruh bioskop di Indonesia. Sayangnya aku gak bisa nonton langsung hari itu juga. Jadi aku hanya menyimak komentar mereka yang sudah menonton saja.

Boleh ku bilang respon mereka positif. Kata mereka Iqbaal berhasil memerankan sosok Dilan. Dan kembalilah aku dihantui rasa penasaran. Aku harus nonton filmnya.

Kemarin, aku nonton film Dilan 1990.

Setiap adegan berhasil bikin aku dan penonton lain tersenyum. Film ini berhasil mengingatkan aku pada masa sekolah dulu. Adegannya natural, sederhana, tapi manis sekali.

Film Dilan 1990 ini benar-bebar film yang diadaptasi dari novel. Adegan, dialog, seting dan alurnya sama persis dengan yang tertulis di novel. Tidak seperti beberapa film lain yang juga diadaptasi dari novel, mereka cenderung berbeda dengan aslinya. Ada adegan yang dikurangi, ditambah, atau bahkan diubah. Nah, di film Dilan ini, kamu akan benar-benar melihat sebuah novel dalam bentuk film.

Kepuasan aku terhadap film ini tak lepas dari para pemainnya yang berhasil memerankan tokohdari para pemainnya yang berhasil memerankan tokoh dengan baik. Terutama Iqbaal yang sempat aku ragukan untuk memerankan Dilan. Akting Iqbaal disini terlihat natural, darah sunda yang dimilikinya ternyata sukses membuat sosok Dilan ini hidup.

Kalimat-kalimat ajaib Dilan yang sempat kupikir tak akan cocok jika Iqbaal yang mengatakan ternyata salah besar. Iqbaal berhasil menjadi sosok Dilan yang pembawaannya kalem kalau ketemu Milea, sangar kalau bertengkar dengan Anhar, manis dengan kata-kata uniknya yang terdengar puitis.

Good job, Bale 👍 selamat, kamu berhasil membungkam mulut kami yang sempat meragukan kamu. Kamu berhasil membuat aku dan juga banyak orang lainnya jatuh cinta sama kamu, Iqbaal dan Dilan.

Tidak hanya Iqbaal, Vanesha juga berhasil menjadi sosok Milea. Ayah Pidi memang tidak salah memilih kamu, Sha.

Intinya, aku suka novel Dilan, aku suka film Dilan, aku juga suka Iqbaal jadi Dilan.

Jangan gampang menilai orang lain.

Tampang polos bukan berarti gak bisa meranin badboy, ya Bal? 😅

Terakhir, semoga film Dilan 1990 ini bisa menjadi inspirasi untuk dunia perfilman Indonesia. Juga menjadi pemacu untuk para pecinta sastra dalam membuat karya yang nantinya InsyaAllah jadi harta untuk bangsa kita.

Sukses selalu untuk Iqbaal, ditunggu aktingnya di Dilan 1991. Proud of you 👍